Daftar Produk Natural Nusantara

Customer Service

.::SMS Order & Info::.
081.225.445.355 0857.411.971.22 .::Telepon/Call::. 0271.2006944 0271.3133552 0888.67.23.702
0878.3542.1800

Kirim Email

Lencana Facebook

Pembayaran

Jasa Pengiriman

Tracking Paket

No. Resi JNE
No. Resi POS INDONESIA
No. Resi TIKI

Kalkulator


MENTIMUN



PENDAHULUAN
Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu PT. Natural Nusantara berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas, Kuantitas dan Kelestarian (K-3).

SYARAT PERTUMBUHAN
1. Iklim
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 - 26,7)°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl.

2. Media Tanam
Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1. Pembibitan
  • Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu.
  • Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti POP SUPERNASA / POC NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan masukkan polybag.
  • Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l) selama 30 menit.
  • Peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan ke polibag sedalam 0,5-1 cm.
  • Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari.
  • Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss.
  • Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke kebun.
2. Pengolahan Media Tanam
  • Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan.
  • Berikan kalsit/dolomit (pH tanah <6 : 1-2 ton/ha)
  • Tanah dibajak/dicangkul 30-35cm sambil membalikkan tanah dan biarkan 2 minggu.
  • Olah kembali tanah sambil membuat bedengan lebar 120 cm, tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 30 cm.
  • Tambahkan pupuk kandang 20-30 ton/ha atau 0,5 kg pupuk kandang ke setiap lubang tanam 40 x 40 x 40 cm.
  • Berikan pupuk NPK 100 kg/ha (1/3 dari dosis keseluruhan).
  • Siramkan POP SUPERNASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol/1000 m² dengan cara :
- Alternatif 1 : 1 botol POP SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan POP SUPERNASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
  • Pasang mulsa. Dan 1 minggu kemudian buat lubang tanam.
  • Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dengan pukan pada setiap lubang tanam (1 kemasan + 25-50 kg pukan matang untuk 1000
    m2).

3. Penanaman
  • Siram bibit dalam polibag dengan air
  • Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag.
  • Tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar batang.
4. Pemeliharaan Tanaman
  • Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan tanaman yang baik.
  • Bersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan).
  • Pasang ajir pada 5 hst (hari setelah tanam) untuk merambatkan tanaman.
  • Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari.
  • Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan.

3.5. Pemupukan
Waktu
Pupuk (kg)
TSP
Urea
KCL
Pukan
Pupuk Dasar
150
150
150
20.000
3-5 hst
100
150
100
10 hst
250
300
100
Setelah berbunga

250
250
Setelah Panen I

100
100

POC NASA
+
Hormonik

(Mulai umur
2–10 minggu)
Disemprotkan ke daun :
- Alternatif 1: 8 kali ( interval 1 minggu sekali) dgn dosis 3 – 4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik per tangki

- Alternatif 2: 4 kali (interval 2 minggu sekali ) dgn dosis 6 - 8 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik per tangki
Catatan : Dosis pupuk bervariasi sesuai kondisi dan jenis tanah.

6. Hama dan Penyakit
6.1. Hama

a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver)
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.

b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.

c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)
Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT.

d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover)

Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA/PENTANA+AERO 810.


6.2. Penyakit
a. Busuk daun (Downy mildew)

Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16-22°C dan berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

b. Penyakit tepung (Powdery mildew)

Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

c. Antraknose
Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

d. Bercak daun bersudut

Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

e. Virus
Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.

f. Kudis (Scab)

Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

g. Busuk buah

Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 -7°C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam.


7. Panen
7.1. Ciri dan Umur Panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.

7.2. Cara Panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.

7.3.Periode Panen
Mentimun sayur dipanen 5-10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.



HARGA PRODUK NASA
KODE
NAMA PRODUK
ISI
HARGA KONSUMEN
NSK
250 cc
Rp  16.000
SPRK
250 gr
Rp  42.500
HRN
100 cc
Rp  26.000
PST
500 cc
Rp  35.500
NPA
100 ml
Rp  35.500
GLIO
100 gr
Rp  25.500
BVR
100 gr
Rp  26.000
MTLP
100 cc
Rp  54.500
A-810
250 cc
Rp  27.000
VMENTIMUN
VCD BUDIDAYA
1 keping
Rp  25.000
LMENTIMUN
LEAFLET PANDUAN
1 lembar
Bonus
PMENTIMUN
TOTAL 1 PAKET
ALL
Rp  288.500
Untuk pembelian TOTAL 1 PAKET
® VCD BUDIDAYA dan LEAFLET PANDUAN akan kami berikan secara GRATIS
Untuk pembelian TOTAL 1 PAKET
® ISI dan JUMLAH PERITEM dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Silahkan menghubungi Customer Service untuk Informasi Harga

Cara Order

Silahkan masuk ke Menu CARA ORDER, atau bisa sms ke nomor 081225445355 atau 085741197122. Format pemesanan bisa sesuai panduan atau bisa dengan format lain yang penting jelas. Terima Kasih

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Produk

Teknis Budidaya